Yuk Kenalan Dengan Komunitas Gravity Di Banjarmasin
![]() |
SERIUS: Komunitas Borneo Clan saat melakukan Soo Up di tembok - Foto Dok |
CORAT-coret di dinding jalanan biasa dilakukan komunitas ini, biasanya mereka melakukannya di daerah mulawarman maupun seputaran daerah kayu tangi. Kalau sobat muda sering melihat ragam macam gambar tak beraturan bernilai seni tinggi, mungkin itu adalah salah satu hasil soo up yang mereka lakukan dijalanan.
Ya, komunitas pecinta Gravity ini, atau yang lebih dikenal dengan South Bomber Crew (Borneo Clan) merupakan salah satu komunitas pecinta lukisan dinsing tertua di Kota Banjarmasin. Bahkan konon katanya komunitas ini adalah satu-satunya komunitas grafity yang bertahan hingga eksis sampai sekarang di Kota Banjarmasin.
KREATIF: Mobil pun tidak lepas dari aksi corat-coret mereka - Foto Dok |
Bicara masalah membernya, kurang lebih ada 6 orang sekumpulan anak muda yang bergabung disini. Rata-rata mereka sekarang sudah beranjak kuliah di ragam perguruan tinggi yang tersebar di Kota Banjarmasin.
Untuk kegiatannya sendiri, selain rajin melakukan soo up di jalanan, komunitas Borneo Clan ini juga sering mengikuti berbagai macam lomba grafity tingkat daerah. Bahkan saking eksisnya mereka, tidak jarang mereka dipercaya menjadi juri di berbagai even yang digelar.
‘’Terkadang karena rajin nimbrung di beberapa even tadi, kami sering kebagian job untuk melukis dinding ataupun kamar. Angkanya lumayan, minimal sekali order kami bisa dapat sekitar 1,5 juta. Angka ini cukuplah buat jajan senin-kamis bagi kami yang masih mahasiswa,’’ kenang salah satu personel Borneo Clan Emmad.
Kalau ditanya tentang harapannya, tentulah dirinya berharap agar Borneo Clan ini dapat terus eksis.
![]() |
KARYA: Hasil grafity dari Komunitas Borneo Clan - Foto Dok |
‘’Sekarang sangat jarang even-even lomba gravity di gelar di Kalsel. Kami harapkan even tersebut lebih banyak digelar, agar komunitas-komunitas grafity yang dulu banyak eksis, dapat kembali lagi mengkreasikan karya-karya seninya,’’ tukasnya.
Harapkan Pemerintah Peduli Dengan Komunitas Gravity
BERAWAL dari kesukaannya corat-coret di papan tulis disekolahnya, lelaki tambun bernama lengkap Jeffry Andika ini mulai menyukai seni gravity.
![]() |
BERGAYA: Ketua Komunitas Borneo Clan Jeffry Andika - Foto Dok |
Berbekal sering latihan dengan menggunakan spidol maupun pilox di berbagai media, baik itu dinding kamar maupun kertas, dirinya pun langsung memberanikan diri melakukan Soo Up di beberapa tembok seputar Kota Banjarmasin.
‘’Soo Up ini kan illegal sifatnya, jadi tentu sangat rawan dilakukan. Tapi kalau belum pernah melakukan Soo Up belum boleh dikatakan pecinta gravity sejati, makanya saya nekat melakukannya saat itu,’’ kenang Mahasiswa STIBA Semester II Jurusan Bahasa Inggris itu.
Soo Up yang sering dilakukan teman-temannya tidak selalu mulus. Kadang kala juga sering mendapat gangguan, utamanya dari penjaga malam, maupun pemilik dinding yang tidak senang dinding pagarnya di corat-coret.
‘’Di daerah kita ini kurang media legal untuk melakukan soo up bagi para pecinta grafity, makanya imbasnya mereka pun nekat melakukan soo up di dinding-dinding tempat orang lain tanpa izin,’’ keluhnya.
Melihat realita ini, dirinya pun berharap kedepannya Pemda setempat dapat menyediakan tempat untuk komunitasnya berkreasi secara legal.
‘’Di kota-kota besar sudah dilakukan seperti itu, Pemda menyediakan beberapa media dinding untuk di coret-coret. Hasilnya tentu selain komunitas grafity dapat terakomodir secara legal, hasil karya grafity mereka pun dapat dinikmati banyak pihak. Ini juga sekalian dapat mempercantik kota, nah kapan Kota Banjarmasin seperti itu?’’ pungkasnya.(ar)