Text to Search... About Author Email address... Submit Name Email Adress Message About Me page ##1## of ##2## Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec



10/newsticker/News/random

8/bigslider1/

404

Sorry, this page is not avalable
Home

3/block3/BERITA

5/carousel3/HAI LENSA

4/block4/ADVERTORIAL

3/block1/AKHIR PEKAN

5/carousel1/FAKTA UNIK

BERITA TERBARU

Ini Penampakan Papuyu yang Berhasil Dikeluarkan dari Tenggorokan Pemancing di Balangan

0

 

BESAR: Penampakan ikan papuyu yang keselek di tenggorokan warga Balangan Syamsudin - Foto Dok


HAIBANJAR.COM, BALANGAN- Belakangan ini heboh, seorang pemancing di Balangan keselek ikan papuyu di tenggorokannya saat memancing.


Hal itu dialami, Syamsudin, warga Desa Pelajau, Kecamatan Batumandi, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalsel, Kamis (29/7/2021) lalu sekitar pukul 14.00 WITA.


Saat itu Syamsudin memancing di lokasi yang tak jauh dari rumahnya dengan membawa sejumlah alat pancing atau joran.


Saat satu alat pancingnya itu berhasil mendapat ikan papuyu, lalu joran lainnya juga disambar papuyu. Sehingga ditangani sekaligus.


Namun karena tempat bersebelahan, sehingga saat berupaya menangani joran kedua, papuyu pertama digigitnya di mulut, saat itu lah masuk tenggorokan.


Syamsudin pun lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balangan. Namun karena dapat membahayakan nyawanya, ia pun langsung dirujuk ke RSUD Anshari Saleh Banjarmasin.


Sebab jika papuyu itu bergerak di tenggorokan Syamsudin, maka ia akan muntah darah.


Selama perjalanan dibawa dari Balangan ke Banjarmasin, Syamsudin harus menggunakan oksigen.


Di Banjarmasin, tim dokter RSUD Anshari Saleh melakukan operasi untuk mengeluarkan ikan batok atau betik, nama lain dari papuyu tersebut.


“Pasien yang dirujuk ke RSUD Anshari Saleh selamat, ikan papayunya sudah berhasil dikeluarkan,” ujar Kepala RSUD Balangan dr Fery, Sabtu (31/7/2021).


Dari foto yang diperlihatkan dr Fery, ternyata ukurannya cukup besar. Diperkirakan lebarnya tiga jari orang dewasa. Sedangkan panjangnya diyakini 10-15 cm.


Melalui foto tersebut kita nampak sebagian papuyu itu masih utuh, meski sebagian tubuhnya sudah dipotong. Terutama bagian sirip papuyu yang runcing.


Baginya kejadian langka ini lebih parah dari pada pasien terpapar virus corona. Sebab terlambat sedikit saja penanganannya bisa mengalami kematian.


“Pasalnya papuyu itu juga tidak mungkin untuk ditelan karena cukup besar, dan berpotensi tersedak,” tukasnya.(apahbr/ar)