Salahkan Suporter di Tragedi Kanjuruhan, Ade Armando Dikecam!
![]() |
OPINI: Ade Armando Dikecam -Foto Nett |
HAIBANJAR.COM, JAKARTA - Ade Armando, dosen yang juga giat di media sosial, terkena kritikan tajam dari para netizen. Itu setelah dia mengatakan bahwa Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang disebabkan oleh tindakan dari suporter Arema sendiri.
"Sekali lagi, marilah kita bersikap objektif, yang jadi masalah adalah suporter Arema yang sok jagoan melanggar semua peraturan dalam stadion, dengan gaya preman masuk ke lapangan, petentengan. Dalam pandangan saya, polisi sudah melaksanakan kewajibannya," kata Ade Armando.
Potongan video yang awalnya tayang di channel CokroTV itu langsung viral di media sosial. Rata-rata netizen mengecam pernyataan Ade Armando tersebut.
"Ada ya mahasiswa yang masih mau diajar sama Ade Armando? Dia udah menghabiskan sisa-sisa kredibilitas dia," protes netizen yang suka membahas bola dan punya belasan ribu follower, @apathoni, di linimasa.
"Ade Armando sudah menutup Malang sebagai destinasi wisata dia. Hebat juga sih kalau nanti masih berani nongol ke kota itu doi," kritik @notaslimboy, akun populer di Twitter dengan puluhan ribu follower.
"Apa Dia Belum Tau Kalau Solidaritas Antara Suporter Bola Itu Tinggi ? Kalau Bicara Kemanusiaan Maka Suporter Bar Bar Sekalipun dan Biasanya Saling Perang Akan Bersatu. Oalah Bengak Tambah Lagi Musuhmu," tulis seorang netizen.
"Kenapa si Ade Armando ini bilang tidak ada tembakan? Padahal nyata disaksikan puluhan ribu suporter tembakan gas air mata yang membuat mereka takut dan berlarian sehingga berjatuhan ratusan korban?" sergah yang lain di Twitter.
"Gmn orang gak membencimu ade armando. Blm selesai duka orang tua yg kehilangan anaknya krn tragedy kanjuruhan kau sdh hina2 yg wafat. Siapa yg gak geram lht ucapanmu ini," murka warganet yang lain.
Tragedi Kanjuruhan di Malang menyisakan pilu yang sangat dalam. Ratusan nyawa manusia melayang usai derbi Jatim yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya itu. Di antara 125 korban yang meninggal dunia, 32 di antaranya adalah anak-anak, termasuk balita berusia 3 tahun.
Insiden itu terjadi akibat desak-desakan di stadion, petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk mengurai kerumunan penonton yang merangsek masuk ke lapangan. Nahasnya, gas air mata juga meluncur ke arah tribun penonton yang membuat situasi menjadi tak terkendali.(inet.detik.com/Gun)