 |
| BERBAGI: Terus lah berbuat baik kepada sesama - Foto Nett |
SAYA termasuk orang yang tak begitu suka menonton flim, malah tipikal orang yang lebih suka membaca. Karena dengan membaca tak harus membuat saya diam ditempat tertentu, bisa dimana saja. Asal ada waktu luang dan sudah selesai bekerja, saya pasti selalu menyempatkan diri untuk membaca.
Namun walau tak begitu suka menonton flim, saya tetap punya sebuah flim yang disukai. Bukan itu karena kehebatan efeknya atau keseruan alur ceritanya, namun lebih kepada karena penyampaian pesan moralnya.
Flim itu namanya “Pay It Forward” yang tayang pada Tahun 2000 silam. Flim ini mengisahkan tentang seorang anak berumur 8 tahun yang berpikir untuk melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya. ”Jika tiga orang ini kemudian melakukan kebaikan kepada beberapa orang lagi dan begitu seterusnya, tentulah dunia ini akan dipenuhi orang-orang yang baik dan saling mengasihi,” demikian pikir Trevor, nama anak tersebut.
Trevor mulai mempraktekkan perbuatan kasih kepada manusia yang kesepian dan sudah menjadi pecandu alkohol. Ia menjauhkan minuman keras dari rumah mereka dan untuk mengobati kesepian mamanya, ia mengatur rencana agar mamanya berkencan dengan guru sekolahya. Mamanya terharu dan Trevor berkata, ”Teruskanlah kebaikan ini Ma!”
Perhatian Trevor begitu berkesan dihati mamanya sehingga mamanya pun ingin meneruskan kebaikan itu kepada ibunya, yaitu nenek Trevor. Anak dan ibu ini sudah lama bermusuhan, tetapi ketika si nenek melihat anaknya datang meminta maaf kepadanya, iapun sangat terharu. Mama Trevor berkata kepada ibunya, ”Teruskanlah kebaikan ini Ma!”
Si nenek yang merasa bahagia kemudian meneruskan kebaikan itu dengan menolong pemuda yang dikejar segerombolan orang. Ia menyembunyikan pemuda itu dimobilnya. Kepada pemuda itu si nenek berpesan, ”Teruskanlah kebaikan ini anak muda!”
Pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, kemudian meneruskan kebaikan tersebut dengan mendahulukan gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dahulu diobati. Ayah si gadis berterima kasih, dan pemuda itupun berkata, ”Teruskanlah kebaikan ini Pak!”
Ayah si gadis kecil meneruskan kebaikan itu dengan meminjamkan mobilnya kepada seorang wartawan televisi yang mobilnya rusak. ”Teruskanlah kebaikan ini anak muda!”
Wartawan itu sangat terkesan akan kebaikan ayah si gadis, dan ia berusaha mencari tahu dari mana asal kalimat ”Teruskanlah kebaikan ini” tersebut. Dia mulai mencari informasi mundur mulai dari ayah si gadis, sampai ia menemukan Trevor sang pencetus ide tersebut. Ia berusaha agar Trevor bisa tampil di televisi. Di televisi Trevor mengajak pemirsa untuk melakukan kebaikan, sehingga dunia ini dipenuhi orang-orang yang saling mengasihi.
Sayang sekali alur cerita yang baik itu tak diakhiri oleh ending yang baik pula. Trevor ditusuk pisau ketika sedang menolong teman sekolahnya yang diganggu para brandal. Walau akhirnya pahit, usai penguburan, keluarga Trevor begitu kaget melihat ribuan orang terus berdatangan dan meletakkan bunga tanda dukacita atas kematian Trevor.
Nah kawan, melalui sedikit tulisan yang saya ceritakan tentang flim tersebut, saya ingin mengatakan bahwa untuk berbuat baik itu ternyata tak harus mengunggu. Baik itu menunggu kaya, menunggu dapat banyak rezeki, ataupun menunggu jika usaha kita sudah sukses.
Sering kali saya dengar dan lihat banyak orang yang bilang begitu jika ingin berniat baik pada orang lain. Padahal sebenarnya tak perlu kaya, banyak rezeki ataupun usahanya maju untuk berbuat baik. Cukuplah dengan melakukan kebaikan kecil terlebih dahulu, ketimbang terobsesi melakukan kebaikan besar, namun akhirnya tak jadi dilakukan karena harapan diluar dari kenyataan.
Flim “Pay It Forward” kan sudah mengajarkan pada kita, bahwa kebaikan kecil pun jika dilakukan dengan sepenuh hati akan besar manfaatnya bagi orang lain. Kenapa harus berpikir melakukan kebaikan besar yang realitanya saat ini belum bisa kita lakukan.
Walau kita miskin uang misalnya, kan bisa melakukan kebaikan lain dengan tenaga seperti membantu tetangga bergotong royong membersihkan tempat ibadah ataupun lingkungan kampung agar lebih enak dipandang dan terhindar dari penyakit. Walau usaha kita belum begitu berkembang misalnya, kan tentu tak ada alasan untuk kita tak mengeluarkan sedikit keuntungan yang dimiliki untuk bersedekah kepada orang lain. Lebih baik memberikan kebaikan sedikit dari pada tidak sama sekali bukan. Bahkan seperti kata pepatah, dari sedikit kebaikan itu malah akan jadi bukit dikemudian hari jika terus senantiasa dilakukan secara konsisten. Selain itu juga, saya hakkul yakin kebaikan-kebaikan kecil itulah nanti yang akan banyak menolong kita di akhirat nanti. Malah kita lah nanti yang mencari-cari kebaikan kecil itu agar timbangan kita bisa lebih berat ke surga ketimbang neraka.
Jadi kawan, apa kebaikan kecil yang sudah kamu lakukan hari ini? Kalau belum segeralah lakukan, karena selain akan bermanfaat bagi orang lain juga sebagai bekal mu nanti setelah selesai di kehidupan dunia.
Penulis: H Deddy Subiantoro - Owner Tropis Group
Facebook/Instagram - Deddy Subiantoro/dedy_sknett
