PILIHAN: Keinginan dan kenyataan sering kali tidak pernah menemukan titik temu - Foto Dok Nett |
SERING kali dalam hidup ini antara keinginan dan kenyataan selalu tak pernah akur. Bahkan kenyataan sering kali selalu menang multak dan mengalahkan keinginan.
Padahal untuk memenangkan keinginan, kita mati-matian mencurahkan segala tenaga, pikiran hingga tak henti berdoa pada sang pencipta agar hasil akhir bisa memenangkan keinginan.
Nah bagaimana kah kita menyikapi banyaknya kenyataan yang harus diterima? Bahkan hampir semuanya terus terang saja menyakitkan hati dan membuat mental kita down untuk kembali mempejuangkannya.
Menurut saya, jika sudah mengusahakan dengan semaksimal mungkin tak pantaslah kita bersakit hati ataupun down. Berbeda ceritanya jika setengah-setengah mengusahakannya, wajarlah memaki diri sendiri karena memang tak berhasilnya mewujudkan harapan akibat kesalahan kita sendiri.
Lebih baik, jika memang kita sudah mati-matian mengusahakan namun keinginan kalah juga dengan realita, cobalah legowo dan lihat dari sisi yang lain, khususnya hal positif.
Pertama harapan tak sesuai kenyataan mungkin karena Tuhan punya maksud lain yang lebih baik dari yang kita inginkan saat ini. Berbaik sangkalah dan yakinlah Tuhan pasti tau yang terbaik bagi kita saat ini melebihi apa yang diketahui oleh manusia.
Lalu kedua jadikanlah kegagalan mencapai keinginan itu sebagai pelajaran untuk instropeksi diri. Jika ingin mengulang keinginan tersebut untuk kedua kalinya, kegagalan pertama bisa dijadikan sebuah bahan evaluasi agar tak gagal lagi.
Misalnya, saat memperjuangkan keinginan pertama kita kurang doa dan tidak tepat waktu doanya, maka perlu ditingkatkan lagi dan bedoa di waktu yang memang sering di dengar oleh Tuhan, yakni saat tengah malam setelah sholat tahajjud. Ataupun jika salah strateginya, bisa dicari lagi strategi lainnya yang lebih memungkinkan kita untuk memenangkan keinginan agar betul-betul menjadi sebuah kenyataan.
Terpenting adalah menurut saya, bawa tetap semangat optimis saat kita ingin menjadikan sebuah keinginan menjadi kenyataan, walau sudah pernah gagal berkali-kali.
Kalau pun memang sudah mentok gagal, kembalikan lah lagi ke pasal pertama yaitu yaknilah Tuhan pasti punya rencana yang lebih baik dari pada keinginan kita tersebut. Lalu carilah lagi keinginan lainnya yang punya peluang menjadi kenyataan yang lebib besar. Setuju?