GAGAL: Mental menerima kegagalan diperlukan untuk meraih kesuksesan - Foto Dok Nett |
SAYA memiliki seorang teman seperjuangan saat Nyaleg di Pemilu Legislatif lalu. Bahkan saking perjuangannya, nasib kami pun sama, yakni sama-sama kalah oleh petahana.
Namun bukannya jera karena gagal. Ia malah makin bersemangat untuk kembali bertarung di pemilu legislatif selanjutnya. Untuk mempersiapkan pertarungan selanjutnya tersebut, ia kini ngebet sekali menjadi seorang pengusaha. Baginya dengan label seorang aktivis dan wartawan yang dimilikinya saat ini, masih tidaklah cukup untuk bisa masuk ke dunia politik praktis. Perlu ditunjang dengan keuangan yang mumpuni. Agar bisa mendapatkan keuangan yang mumpuni, cara yang paling cepat tentu bukan dengan bekerja, tapi menjadi seorang pengusaha.
Saya pun masuk salah satu orang yang sering dimintanya tolong saat ini untuk memberikan wajengan dan arahan untuk menjadi seorang pengusaha. Ia bahkan rela bolak balik kantor saya hanya untuk berdiskusi terkait usaha apa yang cocok untuknya. Saya tentu apresiasi dengan semangatnya ini, karena ia sudah memiliki salah satu mental sukses untuk menjadi seorang pengusaha, yaitu mau menerima masukan orang lain dan gigih dalam mencari peluang usaha yang cocok untuknya.
Namun saya ingatkan kepadanya bahwa untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses sebenarnya kita bukan hanya dituntut untuk memiliki mental sukses. Namun yang lebih penting dari itu adalah kita juga harus memiliki mental siap gagal. Nah, kenapa demikian?
Sebagai seorang yang menjalani bisnis outsourcing selama belasan tahun dan tetap bertahan hingga sekarang, saya menyadari betul membangun bisnis ini bukan hanya tentang bagaimana nikmatnya saat mencapai kesuksesan, namun sebelum itu kita harus banyak sekali menerima kenyataan pahit yaitu sebuah kegagalan. Bahkan kalau dihitung saya haqqul yakin hampir semua pengusaha mengatakan banyak menerima kegagalan ketimbang kesuksesan. Bahkan beberapa
Karena itulah sebenarnya menurut saya dalam membangun sebuah bisnis itu, mental yang paling diperlukan adalah mental siap gagal terlebih dahulu, bukannya mental sukses. Karena dalam perjalanan membangun sebuah usaha, saya pastikan hampir semua pengusaha yang sukses hari ini lebih banyak merasakan ke gagalan ketimbang kesuksesan. Bahkan beberapa mentor bisnis saya seperti Ipho Santosa pernah berucap sebelum menikmati sukses, kita paling sedikit harus siap mencicipi sebuah kegagalan minimal 7 kali terlebih dahulu. Lalu ada juga mentor bisnis saya lainnya yakni Budi Winarno. Beliau malah mengatakan pernah mengalami kegagalan hingga 23 kali sebelum dirinya mengecap sukses seperti sekarang.
Karena itulah bagi saya penting memiliki mental kegagalan tadi terlebih dahulu ketimbang mental kesuksesan. Karena jika kita tidak memilikinya banyak diantara pengusaha pemula yang gagal sandar di pantai kesuksesan, karena sudah merasa tidak mampu mengayuh kapalnya ditengah banyaknya gempuran ombak kegagalan dilautan kehidupan. Bahkan banyak pula diantara para pengusaha pemula yang sudah mengangkat jangkar dan melepas layar kapalnya menuju pantai kesuksesan, namun tiba-tiba berbalik arah pulang hanya karena takut ombak kegagalan mulai ramai dilautan kehidupan.
Jadi kawan, jika Anda ingin menjadi pengusaha yang sukses, persiapkanlah mental gagal Anda terlebih dahulu. Mempesiapkan mental gagal sendiri disini diantaranya pertama adalah mampu mempersiapkan hati yang ikhlas saat kita menerima kegagalan. Saat menerima kegagalan hendaknya kita dapat ikhlas menerimanya. Yakinlah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda dan merupakan pemberian Tuhan yang terbaik saat itu.
Kemudian kedua akan lebih baik saat memulai usaha, Anda tidak menginvestasikan seluruh modal yang dimiliki. Sisakan lah sedikit untuk berjaga-jaga, jadi saat Anda gagal Anda tidak terlalu dirugikan dan bisa kembali mencobanya dengan jenis usaha lain dengan modal yang sudah.
Lalu ketiga setelah menerima sebuah kegagalan, janganlah kita membiarkan hati, pikiran hingga tenaga untuk meratapinya hingga berlarut-larut. Segeralah mengikhlaskan dan mulai bangkit kembali untuk melakukan berbagai upaya selanjutnya dalam menggapai sebuah kesuksesan. Karena jika terlalu larut dalam sebuah kegagalan, ujungnya tetap tidak akan merubah sebuah keadaan.
Kemudian yang keempat adalah segeralah mencari langkah baru untuk memulai lagi perjuangan. Jadikanlah kegagalan sebelumnya tadi sebuah pelajaran berharga agar kita lebih berhati-hati dan lebih cermat lagi dalam melihat berbagai peluang untuk meraih kesuksesan di kesempatan berikutnya.
Itulah sedikit yang bisa saya jelaskan terkait perlunya mental siap gagal dan apa saja mental siap gagal tersebut. Jadi kawan, sudah siapkah Anda gagal saat berbisnis? Jika siap maka mulailah. Yakinlah banyaknya kegagalan yang akan Anda rasakan saat memulainya, akan terbalas lunas bahkan lebih jika Anda sudah mampu meraih sebuah kesuksesan.
Penulis: H Deddy Subiantoro - Owner Tropis Group
Facebook/Instagram - Deddy Subiantoro/dedy_sknett