![]() | |
Apresiasi: Gubernur Riau Abdul Wahid dan Dikha saat menari pacu jalur. (Foto: Dok Raja Adil Siregar) |
Dikenal publik dengan julukan “Aura Farming”, Dikha memikat jutaan hati lewat video tarian khasnya yang menggabungkan tradisi lokal dan tren kekinian. Aksi ini bukan hanya menghibur, tapi juga mengangkat budaya Pacu Jalur salah satu warisan budaya tak benda Riau ke pentas dunia maya.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Provinsi Riau juga memberikan beasiswa pendidikan senilai Rp 20 juta kepada Dikha. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Gubernur Wahid usai apel bersama ASN di halaman Kantor Gubernur Riau.
Dalam suasana penuh semangat, Gubernur Wahid bahkan ikut menari tren "Aura Farming" bersama Dikha di hadapan ratusan pegawai.
"Beliau jasanya besar. Hari ini saya nobatkan Dikha sebagai Duta Pariwisata Riau dan memberikan beasiswa. Ini bentuk terima kasih kami atas semangatnya memperkenalkan budaya daerah," kata Wahid.
Gubernur menegaskan, penobatan ini tidak hanya untuk Dikha, tapi sebagai simbol penghargaan bagi seluruh anak-anak yang berpartisipasi dalam tradisi Pacu Jalur.
“Dikha adalah simbol dari kreativitas anak muda Riau. Ini membuktikan bahwa tradisi bisa dikemas dengan cara yang menyenangkan dan menarik perhatian dunia,” ujar Wahid.
Langkah ini pun menjadi bagian dari misi Pemprov Riau untuk terus mendorong generasi muda agar mencintai dan mempromosikan budaya lokal melalui cara-cara inovatif. Wahid berharap keberhasilan Dikha bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak Riau lainnya untuk bangga terhadap warisan budaya mereka.
"Hampir semua mata kini tertuju pada Riau. Ayo datang ke Pacu Jalur di Batang Kuantan pada 20–24 Agustus nanti, dan saksikan sendiri semarak budaya kita," tutup Wahid.
Rayyan Arkan Dikha kini tak hanya jadi bintang di layar ponsel, tapi juga simbol harapan baru bahwa cinta pada budaya bisa datang dari siapa saja bahkan dari seorang anak kecil yang menari di atas perahu.
Sumber: Detik