 |
| HEBAT: Pengusaha dibidang sosial asal Bandung Mohamad Bijaksana Junerosano - Foto Nett |
MENJADI Agen Of Change atau agen perubahan sering kali kita dengar saat masih menjadi seorang mahasiswa. Bahkan dalam setiap kesempatan seminar, seorang pembicara yang tak lain senior kita sendiri di kampus, tak jarang berkata menggebu-gebu tentang perlunya kita menjadi Agen Of Change untuk bekal di masa depan.
Namun pertanyaannya, apakah menjadi Agen Of Change hanya kita lakukan saat menjadi mahasiswa saja? atau pertanyaan lain yang muncul apakah kita mengetahui apa sebenarnya makna Agen Of Change itu sendiri?
Itu penting, karena saya melihat sebagian besar orang belum memahami betul apa makna Agen Of Change ini. Bahkan kebanyakan dari mereka menganggap menjadi Agen Of Change itu kita harus membuat sebuah langkah, kebijakan atau revolusi yang besar, padahal menurut saya tak begitu-begitu amat.
Agen Of Change sendiri menurut saya adalah seseorang yang secara sadar dan mempunyai tekad untuk dapat mentransformasi dirinya menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Artinya disini mereka hanya perlu mempunyai kesadaran diri bahwa mereka harus menjadi seseorang yang lebih baik kedepan, bukan sebaliknya atau malah terjebak dalam masa lalu yang suram. Dengan keinginan menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan tadi, mereka tentunya ingin menjadikan kehidupan di dunia menjadi lebih bermanfaat dan memiliki makna.
Menjadi Agen Of Change sebenarnya kita tak harus lebih dulu bisa menorehkan karya yang fenomal, merubah kebiasaan buruk menjadi baik dalam diri sendiri saja itu sudah menjadi bagian dari Agen Of Change. Melalui merubah kebiasaan yang buruk menjadi baik sedikit demi sedikit itulah nantinya kita menemukan makna Agen Of Change sesungguhnya. Bahkan bukan tak mungkin lambat laun kita bisa menorehkan sebuah karya besar dan fenomenal yang akan mendapat manfaat besar bagi orang lain.
Sebagai contoh dalam dunia wirausaha, seorang Mohamad Bijaksana Junerosano, atau yang lebih akrab dikenal sebagai Sano. Ia adalah seorang pengusaha muda asal Bandung yang sukses mendirikan wirausaha lingkungan dengan label Greeneration Indonesia yang fokus menjual berbagai produk kantong kresek menarik berbahan alami pengganti plastik.
Kesuksesannya menjadi Agen Of Change dalam dunia wirausaha sosial sendiri sebenarnya tidaklah ia rencanakan di awal, malah ini dimulainya saat ia menonton sebuah tanyangan televisi terkait masalah sampah. Dari sanalah muncul kesadarannya untuk berbuat sesuatu untuk ikut berkontribusi dalam menyelesaikan masalah sampah.
Mulai lah ia dengan mengambil jurusan teknik lingkungan yang di dalamnya ada mata kuliah persampahan di ITB (Institut Teknologi Bandung). Dengan bekal dari perkuliahannya menjadikan Sano semakin menekuni masalah sampah dan juga lingkungan.
Kemudian pada tanggal 24 Juli 2005 sebelum lulus, ia membangun Greeneration Indonesia (GI) yang merupakan perwujudan dari mimpinya untuk meminimalisir permasalahan sampah di Indonesia. Melalui GI ia tidak hanya membuat program-program lingkungan tetapi juga melakukan wirausaha lingkungan.
Program awal yang Junerosano terapkan adalah KEBUNKU (Kertas Bekasku Hijaukan Bandungku) yang disambut baik oleh berbagai kalangan di kota bandung. Ia terinspirasi oleh banyaknya pengguna kertas baik di kantor-kantor, sekolah, kamus, maupun di rumah. Ia mengungkapkan bahwa dari situlah ia akan membuat siklus dimana ia memberikan peduli terhadap kertas yang dibuang sembarangan. Program KEBUNKU ini ia susun semenarik mungkin dengan sasaran siswa di bandung.
Dengan menggandeng KSK (Komunitas Sahabat Kota), GI melakukan roadshow dua mingguan ke sekolah-sekolah. Program utama KEBUNKU adalah memberikan pelajaran untuk para pelajar agar seefektif mungkin dalam menggunakan kertas. Sano mengungkapkan bahwa caranya adalah dengan memakai kertas bolak-balik, bukan hanya satu sisi. Kertas yang tidak terpakai didaur ulang untuk dijadikan hal yang lebih bermanfaat.
Setelah sukses di program pertama, Sano pun melanjutkan program keduanya dengan memproduksi tas kresek ramah lingkungan dengan label BaGoes. Nama tersebut merupakan gabungan kata dari bag dan goes yang merupakan bagian dari program DietKresek Greeneration Indonesia.
Dengan bantuan dari temannya, Seno lantas meminjam uang di Bank Mandiri senilai 4 juta yang kemudian digunakan untuk membuat 80 tas BaGoes. Tas yang dibuat oleh dua penjahit tersebut kemudian dijual untuk pertama kalinya pada pameran yang diselenggarakan di UI (Universitas Indonesia).
Dengan melihat tas BaGoes produksinya yang laku terjual, Sano menjadi lebih bersemangat. Semenjak pameran itu, tas BaGoes menjadi banyak dikenal orang. Hasil dari penjualannya kemudian ia gunakan untuk produksi tas kembali. Kebanyakan tas BaGoes diorder oleh komunitas, perusahaan maupun lembaga yang peduli terhadap lingkungan. Bahkan mulai tahun 2008, perusahaan GI sudah berhasil menjual sebanyak 500 ribu tas BaGoes ramah lingkungan.
Berkat kesuksesannya mengembangkan bisnis sosial di GI, Sano pun lantas diganjar berbagai penghargaan bergengsi dibidang wirausaha sosial oleh berbagai instansi pemerintahan maupun swasta. Salah satunya yang paling fenomenal adalah penghargaan Wirausaha Mandiri di tahun 2012 lalu.
Nah kawan, melalui cerita singkat tadi bisa tarik benang merah bahwa untuk menjadi Agen Of Change itu kita tak harus melakukan langkah besar atau fenomenal terlebih dahulu. Bisa saja dimulai dari hal-hal yang kecil, lalu nantinya hal kecil itulah yang bisa membawa kita kepada sebuah perubahan yang besar, bahkan dapat memberikan dampak luas bagi diri sendiri dan orang lain.
Yakinlah akan hal tersebut, sabar dan tekunlah saat melakukan hirjah diri menjadi pribadi yang Agen Of Change. Nikmatilah segala prosesnya dan lihat hasilnya di akhir jalan.
Bahkan bagi saya sendiri membuat Blog ini merupakan bagian dari proses saya menuju pribadi yang Agen Of Change, saya berharap tulisan yang terkesan sederhana dan ringan ini kedepan bisa memberikan manfaat bagi orang lain yang membacanya, syukur-syukur dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.
Jadi selamat berhijrah menjadi pribadi Agen Of Change kawan!
Penulis: H Deddy Subiantoro - Owner Tropis Group
Facebook/Instagram - Deddy Subiantoro/dedy_sknett
