MERENUNG: Beragam kegagalan dalam kehidupan hendaknya jangan hanya sekedar diratapi dan disesali - Foto Nett |
SETIAP manusia pasti pernah dihadapkan pada sebuah momen dimana ia sama sekali tidak bisa mendapatkan sebuah jalan keluar atas permasalahan yang sedang dihadapinya. Jalan buntu istilah singkatnya, kalau dalam bahasa Prancis, biasanya orang sering menyebut dengan Cul De Sac.
Bahkan manusia sekaliber Thomas Alva Edision yang kita kenal sebagai seorang super jenius pun di dunia ini, selalu tak bisa menghindari posisi Cul De Sac itu saat proses menciptakan sebuah penemuan yang dapat mengubah dunia.
Nah bagaimana dengan kita sendiri? Pasti saya yakin juga tak pernah luput dari momen Cul De Sac ini. Misalnya momen Cul De Sac saat kita tiba-tiba di PHK oleh perusahaan, sementara dengan umur yang sudah tak produktif lagi kita sulit mencari pekerjaan kembali. Akibatnya kita menjadi menganggur dalam waktu yang lama karena tak ada perusahaan yang mau merekrut, sementara anak dan istri dirumah perlu pemasukan untuk biaya kehidupan sehari-hari. Kemudian contoh momen Cul De Sac lainnya saat usaha kita sedang mengalami masa sulit, sehingga tak ada cara lagi jika usaha tersebut tidak ditutup. Padahal usaha itu dulunya sudah kita besarkan bersusah payah dan merupakan usaha utama penopang kehidupan keluarga.
Nah biasanya, saat kita di posisi Cul De Sac, kebanyakan dari kita malah larut dalam keterpurukan dan menganggap semuanya sudah berakhir. Bahkan beberapa ada yang menggunakan cara ekstrem seperti mengakhiri hidup dengan bunuh diri karena merasa tak sanggup menghadapi momen Cul De Sac. Padahal hal ini tentunya adalah sesuatu yang tak bisa dibenarkan, khususnya dalam hal Agama.
Padahal jika kita berpikir jernih sebenarnya momen Cul De Sac pasti selalu ada penyelesaiannya. Bahkan malah bagi orang-orang yang dapat mengubah dunia sekarang, semisal macam Thomas Alva Edison, momen Cul De Sac sekalipun bisa mereka dobrak dengan menjadikannya wadah instropeksi diri dan membuat jalan baru yang bisa membawa mereka terhadap kesuksesan.
Lantas bagaimana kah caranya agar kita seperti Thomas Alva Edison yang merubah posisi Cul De Sac menjadi jalan kesuksesan? Dalam pengamatan dan pengalaman pribadi saya, saat kita menghadapi Momen Cul De Sac ini pertama kita harus menyikapinya dengan jauh lebih rasional tak melibatkan emosi. Karena jika melibatkan emosi yang berlebihan akan membuat kita mudah larut dalam keterpurukan dan enggan untuk keluar dari permasalahan.
Kemudian kedua setelah mencoba berpikir secara rasional, evaluasi lah segala hal yang sudah dilakukan sampai saat ini sehingga kita sampai pada momen Cul De Sac. Terkadang dalam perjalanan kehidupan, kita sering melupakan bahwa momen Cul De Sac yang dirasakan sekarang, adalah akumulasi dari kesalahan kita sendiri di masa lalu. Misalnya mengalami kebangkrutan dalam bisnis akibat di waktu awal merintis kita tak begitu pandai dalam mengelola keuangannya, bahkan mencampur adukkan dengan keuangan pribadi yang dimiliki. Akibatnya arus kas pun menjadi terganggu sehingga ujungnya kebangkrutan pun tak bisa dihindarkan.
Lalu ketiga setelah di evaluasi, bergegaslah untuk bangkit dan memperbaiki diri agar kita bisa keluar dari momen Cul De Sac. Dengan menjadi pribadi yang lebih baik dan berkomitmen tak akan mengulanginya, ini tentunya akan menjadikan lebih mudah dalam mencari celah keluar dari posisi Cul De Sac.
Kemudian yang keempat, teruslah jaga keoptimisan dengan meyakinkan diri bahwa kita masih punya kesempatan kedua untuk bisa mencapai hal yang dicita-citakan walau pernah merasakan keterpurukan. Hal ini penting agar setiap masalah yang coba menganggu kita saat proses bangkit dan keluar dari Cul De Sac bisa kita lawan.
Terakhir yang tak kalah penting, lengkapilah usaha yang dilakukan dengan tak henti-hentinya berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa. Karena sehebat-hebatnya kita berusaha, tetaplah Tuhan juga penentu akhirnya.
Jadi yang saat ini sedang dalam posisi Cul De Sac, segera lah move on kawan! Pintu kesuksesan lainnya sedang menunggu Anda!
Penulis: H Deddy Subiantoro - Owner Tropis Group
Facebook/Instagram - Deddy Subiantoro/dedy_sknett