![]() |
DISKUSI: Kegiatan "Dari Hobi Jadi Gaji" yang berlangsung, Sabtu (26/4/2025) di Hopes Coffee Banjarmasin - Foto Dok Lita |
HAIBANJAR.COM, KALSEL- Bertemu, produktif, dan mendapatkan gaji sampingan lewat hobi menjadi tema utama dalam acara seru bertajuk "Dari Hobi Jadi Gaji" yang berlangsung, Sabtu (26/4/2025) di Hopes Coffee Banjarmasin.
Acara ini menghadirkan tiga sosok inspiratif yaitu Founder Skena Korporet Rifki Nurrahman, Mentor Canva Banjarmasin sekaligus Canvassador Rizky Cipta dan Ilustrator sekaligus Canva Creator Alkausar. Mereka berbagi pengalaman tentang bagaimana keterampilan desain, khususnya menggunakan Canva, bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
Dalam kesempatan ini, peserta diperkenalkan dengan program Canvassador dan Canva Creator, dua jalur resmi dari Canva yang membuka peluang besar untuk mendapatkan penghasilan dari kreativitas digital. Para pembicara juga membagikan tips praktis seputar membangun portofolio, memperluas jaringan, hingga strategi mencari penghasilan melalui platform desain populer tersebut.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga sarana networking bagi para kreator muda di Banjarmasin yang ingin produktif dan menghasilkan dari hobi mendesain.
Rifki Nurrahman menceritakan latar belakang terbentuknya Skena Korporet. Ia mengungkapkan bahwa komunitas ini lahir dari kegelisahannya dalam mencari kegiatan produktif di waktu luang.
"Aku membangun Skena Korporet karena kegelisahan pribadi. Aku ingin waktu luangku digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat. Komunitas ini berfokus pada digital art yang bisa dikembangkan menjadi produk fisik. Salah satunya hari ini kita membangun kelas Canva berbentuk talk show yang menghadirkan Canva Creator dan Canvassador," ujar Rifki.
Ia juga menambahkan alasan mengapa acara ini dibuat eksklusif hanya untuk 10 peserta.
"Aku ingin acara ini intimate, lebih dekat dengan audiens, dan benar-benar bermanfaat. Apalagi sekarang kita didukung langsung oleh Canva, jadi acaranya punya nilai lebih dibandingkan acara independen biasa," jelasnya.
Sementara itu, Rizky Cipta menyoroti tantangan mental anak muda zaman sekarang yang sering kali ragu memulai.
"Banyak anak muda takut memulai karena takut salah. Padahal, kita hanya dihadapkan pada dua pilihan: mau bergerak atau tidak. Yang terbesar itu sebenarnya ketidakmampuan menjawab. apakah kita berani untuk sukses atau gagal," ucapnya.
Rizky juga menekankan pentingnya aksi nyata, bahkan jika itu berarti menghadapi kegagalan.
"Hari ini saja, saat event berlangsung, aku juga merasakan kegagalan misalnya harus molor karena cuaca panas. Tapi dari situ aku belajar menyesuaikan ke depan. Intinya, just do it, kayak slogan Nike. Mau gagal atau berhasil, itu tetap jadi pelajaran untuk berkembang," katanya.
Sedangkan Alkausar berbicara soal perkembangan teknologi, khususnya AI (kecerdasan buatan), yang kerap dianggap ancaman oleh banyak orang.
"Sebenarnya bukan AI yang mengambil alih pekerjaan kita, tapi bagaimana kita beradaptasi dengan AI itu sendiri. Teman-teman seperti Mas Rifki dan Rizky mulai berpikir bagaimana AI bisa membantu pekerjaan, bukan malah menggantikannya," jelasnya.
Menurutnya, AI akan terus berkembang, dan tantangan terbesar bagi generasi muda adalah kemampuan untuk beradaptasi.
"Kita nggak bisa kontrol perkembangan AI. Tapi kita bisa memanfaatkannya untuk mempermudah pekerjaan. Jadi, bukan takut, tapi kita harus bisa beradaptasi. Jangan hanya menyerah karena perubahan; anggap itu tantangan baru yang harus kita taklukkan," tukasnya.
Penulis: Realita Nugraha